Warga AS 'jijik' pakai BlackBerry, bagaimana dengan Indonesia?

warga as 039jijik039 pakai blackberry bagaimana dengan indonesia 300x150

warga-as-039jijik039-pakai-blackberry-bagaimana-dengan-indonesia


Publik Amerika Serikat memang benar-benar pasar yang tidak akan mungkin dikuasai lagi oleh BlackBerry. Setidaknya, hal ini dibuktikan oleh sebuah survei.


Seperti yang dilansir oleh AllThingsD (11/4), dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Surveymonkey, diketahui berapa persen orang Amerika Serikat yang tidak ingin memiliki smartphone dengan brand tertentu.


Para responden dimintai pendapatnya mengenai fitur apa saja yang mereka harapkan dari sebuah smartphone dan di perangkat mana mereka menemukannya. Hasilnya, BlackBerry muncul sebagai ‘enemy number one‘ publik negeri Paman Sam tersebut.



Dari hasil survei ini, BlackBerry mendapatkan angka yang sangat tinggi, yaitu 71, 4 persen. Angka ini tidak mampu diungguli siapapun bahkan dengan Android dan iPhone digabungkan.


Memang selama ini Android dan Apple memiliki peran duopoli yang sangat bagus di pasar smartphone. Namun, dengan angka ini, nampaknya akan sangat mustahil bagi BlackBerry untuk mampu menguasai atau setidaknya mendapatkan tempat di AS.


Hal ini cukup unik jika dibandingkan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Sebagai pembanding, Indonesia merupakan satu dari tiga konsumen terbesar BlackBerry sebelum munculnya BB10.


Hal ini membuktikan bahwa BlackBerry sangat diminati oleh publik dalam negeri. Hal ini sangat bertentangan dengan apa yang ditunjukkan warga Amerika Serikat.


Mungkin saja, publik kita sudah terlanjur kepincut dengan teknologi BBM (BlackBerry Messenger) yang disediakan BlackBerry. Meskipun sering dikatakan ketinggalan zaman, nyatanya Indonesia pernah tercatat sebagai pengguna layanan BBM terbesar sedunia.


Entah bagaimana dengan BlackBerry 10 saat ini. Jika dilihat dari produk pertama, Z10, masyarakat pun nampaknya masih menunjukkan ketertarikannya.


Hal ini setidaknya terlihat dari banyaknya operator seluler yang mau mengadakan program bundling meskipun perangkat terbaru BlackBerry ini masih terbilang sangat mahal.


Yang perlu kita tanyakan, jika di negara maju seperti AS saja sudah tidak ada yang tertarik dengan BlackBerry, bagaimana dengan Indonesia?



Warga AS 'jijik' pakai BlackBerry, bagaimana dengan Indonesia?

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More