Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami pembalikan arah. Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG hanya mampu berada di zona merah meski di awal sempat menguat.
Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, laju bursa saham Asia sepanjang sesi perdagangan juga lebih banyak bergerak di zona merah. Ini membuktikan masih adanya kekhawatiran pelaku pasar.
“Masih adanya kekhawatiran akan terjadinya pembalikan arah di bulan Mei ditambah lagi dengan penerapan kenaikan harga BBM membuat pelaku pasar ‘cari aman’ masing-masing sehingga aksi jual pun masih terjadi,” ujarnya, Jakarta, Senin (29/4).
Dia menambahkan, indeks saham Asia mulai melemah setelah BoJ merilis suku bunganya yang tetap berada di level rendah dan pelaku pasar menilai tidak ada sesuatu hal yang baru dari janji stimulusnya.
Sementara, bursa saham Eropa berbalik arah melemah setelah rilis beberapa emiten di bawah estimasi dan penurunan saham-saham perbankan. Sedangkan, bursa saham AS gagal bertahan di zona hijau pasca rilis pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah estimasi antara lain penurunan daya beli konsumsi personal dan mulai adanya rilis kinerja emiten yang tidak sesuai harapan.
Dia memprediksi, pada perdagangan hari ini, Senin (29/4), IHSG akan berada pada support 4962-4987 dan resistance 4996-5015.
“Dari pola ini terlihat bahwa masih ada dorongan daya beli namun mulai tertutupi oleh tekanan daya jual. Meski peluang terkoreksi masih dalam namun waspadai potensi downreversal. Apalagi jika bursa saham global mulai berkurang daya kenaikannya,” katanya.
Adapun saham-saham yang perlu dicermati pada hari ini, antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Ciputra Property Tbk (CTRP), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Media Globalcom Tbk (BMTR), PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Compa Tbk (ULTJ), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Waspadai kemungkinan IHSG berbalik arah