PT Toyota Astra Financial Services (Toyota Astra Finance) melakukan penawaran umum surat utang atau obligasi dengan nilai Rp 1,2 triliun dengan kupon obligasi 6,25-8,25 persen.
Presiden Direktur Toyota Astra Finance Buntoro Muljono menuturkan, penawaran ini untuk mendukung kelompok usaha Astra sebagai produsen dan distributor otomotif khususnya kendaraan bermotor melalui pemberian fasilitas pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor yang diproduksi dan dipasarkan.
Dia menambahkan, penawaran umum obligasi ini seiring dengan peningkatan laba bersih Astra tahun lalu yang naik sekitar 41 persen atau Rp 243 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 172 miliar.
“Secara umum kinerja keuangan perseroan menunjukkan pencapaian yang sangat baik, hal ini juga terlihat dari tingkat profitabilitas yang mengalami peningkatan yang signifikan,” ujarnya saat Press Conference Penawaran Umum Obligasi Toyota Astra Financial Service di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (16/4).
Penerbitan obligasi ini terdiri dari Seri A dengan kupon 6,25-7,25 dengan jangka waktu 370 hari. Seri B dengan kupon 7,25-8,25 dengan jangka waktu 36 bulan dan Seri C dengan kupon 7,25-8,25 dengan jangka waktu 48 bulan.
“Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Sekaligus obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi,” jelasnya
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran surat utang ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor dalam rangka pengembangan usaha Perseroan.
“Penerbitan obligasi dalam mata uang rupiah merupakan implementasi salah satu strategi Perseroan untuk diversifikasi sumber pendanaan dengan tingkat bunga yang menarik,” katanya.
Pihaknya menunjuk PT Trimegah Securities Tbk, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indopremier Securities dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi obligasi.
Toyota tawarkan surat utang senilai Rp 1,2 triliun