KabarDunia.com – Ekonomi | Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, lonjakan inflasi pada Agustus 2013 mencapai 1,12 persen. Dengan demikian, inflasi secara tahun kalender atau Januari-Agustus 2013 menembus 7,49 persen dengan inflasi tahunan (YOY) sebesar 8,79 persen.
Kepala BPS Suryamin menyebut, inflasi komponen inti sebesar 1,1 persen dan inflasi inti tahunan (YOY) 4,48 persen. Dia menuturkan, inflasi pada Agustus masih lebih rendah dibanding Juli 2013.
“Jadi inflasi Agustus ini, kalau kita bandingkan dari bulan sebelumnya jauh, terjadi penurunan. Kalau kita bandingkan periode sebelumnya, sejak tahun 1999 ini memang tertinggi,” ujar Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (2/9).
Suryamin menyebut, penurunan tekanan inflasi tidak lepas dari upaya pemerintah menjaga stabilitas harga di pasaran. “Terjadi penurunan signifikan, ini hasil berbagai upaya pemerintah yang melakukan pengendalian inflasi,” singkatnya.
Dari 66 kota yang disurvei, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Sorong 6,47 persen. Salah satu faktor pendorong inflasi adalah harga bawang merah dan cabe rawit. Inflasi tertinggi kedua di Ambon yang mencapai 4,79 persen. Di Ambon penyebabnya sayur, ikan, dan angkutan udara.
Dilihat dari komponen, andil paling tinggi terhadap inflasi adalah bahan makanan yang perannya mencapai 0,45 persen. Diikuti perumahan, air, listrik, gas yang andil inflasinya mencapai 0,16 persen. Sama dengan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
“Ini menunjukkan bahan makanan masih menempati yang utama dalam inflasi Agustus. Listrik, kenaikan listrik berpengaruh juga. Kemudian masih ada tarif angkutan yg masih naik Agustus kemarin,” jelasnya
Inflasi Agustus tembus 1,12 persen