Menengok makam seharga uang muka rumah

menengok makam seharga uang muka rumah bisnis liang lahat 3

Menengok makam seharga uang muka rumah


Tiga kubah berdiri kokoh tepat di pintu gerbang siap menyambut iring-iringan jenazah atau para peziarah. Di depannya air mancur menjulang menghiasi pintu masuk areal pemakaman Al-Azhar Memorial Garden di Desa Teluk Jambe, Karawang Timur, Jawa Barat. Susana sore Rabu pekan lalu terlihat sepi, hanya beberapa pekerja sedang merapihkan klaster Saliyah.


Sebuah gundukan tanah berselimut rumput gajah dengan batu nisan putih terlihat paling mencolok di antara makam lainnya. Satu pot bunga berukir kembang terompet berada di atas pusara. Penghuninya adalah Aan Husdiana bin O. Wiganda. Dia merupakan korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, tahun lalu. Almarhum kapten pilot Kartika Airlines.


Aan penghuni pertama Al-Azhar Memorial Garden. Tidak jauh dari pusara Aan, kubur Suhartono bin Thohir, anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dia baru tiba awal bulan ini. Sebagai tanda sementara, terdapat nisan dari kayu ditulis dengan cat hitam.


Al-Azhar Memorial Garden baru dua tahun diresmikan. Kompleks ini baru ditinggali sembilan jenazah. Taman dan masjid akan dibangun untuk mendukung konsep wisata rohani menjadi tujuan utama dari pembangunan pemakaman mewah khusus orang Islam ini.


“Konsepnya pemakaman itu wisata rohani, orang datang ke makam untuk berdoa,” kata Nugroho Adiwawoho Direktur Utama PT Nusantara Prima Sukses Sejati, pengembang Al-Azhar Memorial Garden saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya, Desa Teluk Jambe, Karawang, Rabu pekan lalu.


Nugroho bercerita gagasan membangun pekuburan elite ini bergulir 13 tahun lalu. Saat itu Yayasan Al-Azhar berkantor di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sudah memiliki badan buat mengurusi jenazah. Baru 2009 ide itu diwujudkan.


Al-Azhar Memorial Garden menawarkan tiga tipe kuburan. Jenis tunggal dibanderol Rp 25 juta, sedangkan satu pusara berdua seharga Rp 80 juta. Sisanya, konsumen menghendaki tempat khusus untuk keluarga membayar Rp 200 juta buat empat liang lahat.


Untuk menarik konsumen, Al-Azhar Memorial Garden mengizinkan pembeli mencicil setahun buat tiga jenis makam itu. Kalau mau lebih ringan mencicil hingga lima tahun dapat mengajukan lewat Bank Tabungan Negara.


“Jadi kita ada dua, bisa pesan lebih dulu atau dadakan. Kalau dadakan harus lunas setelah tujuh hari,” ujar Nugroho. Saat ini sekitar seribu liang lahat di klaster Saliyah terjual habis dan meski masih berupa tanah lapang.



Menengok makam seharga uang muka rumah

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More