KabarDunia.com – Setelah beberapa hari bertahan, sebanyak 160-an warga Syiah yang selama ini mengungsi di GOR Indoor Tenis, Sampang, Madura diusir paksa dari tempat pengungsian. Mereka diangkut keluar Madura, Kamis (20/3) siang, pukul 13.00 WIB.
“Tapi saya tidak tahu ini mau dibawa ke mana. Katanya sementara di taruh di Rusunawa Sidoarjo. Tapi tempatnya saya tidak tahu,” kata Iklil Almilal, warga Syiah Sampang, kepada merdeka.com, hari ini.
Hingga kini Iklil dan keluarga masih dalam perjalanan menuju lokasi pengungsian di Sidoarjo. Dia bersama Ibu dan adiknya diangkut memakai ambulance. Sementara beberapa warga lain ada yang diangkut memakai mobil truk polisi.
Menurut Iklil, sebenarnya semalam sudah ada kesepakatan dengan polisi. Katanya, polisi bakal melindungi mereka di dalam Gor, dan tidak bakal di pindahkan. Namun siang hari kesepakatan itu berubah. Mendadak polisi datang, memaksa warga pindah.
Alasannya, lanjut adik Pimpinan Syiah Sampang Tajul Muluk ini, ada ribuan warga berada di luar GOR siap menyerang mereka bila tidak keluar dari Sampang. Guna menghindari konflik, polisi mengaku harus segera melindungi mereka dengan cara merelokasi.
Iklil sempat mengajukan syarat. Bila memang mereka hendak direlokasi keluar Madura, maka harus ada batasannya. “Katanya ini relokasi sementara. Tapi kok tidak ada batasannya, dari tanggal berapa sampai kapan. Kami kan butuh kepastian seperti itu,” ujarnya.
Oleh sebab itu dia menolak ketika disuruh tanda tangan. Bila tetap tidak ada batasan waktu relokasi, bagaimana dengan nasib para orang tua dan anak-anak kecil, yang jumlahnya sekitar 40 anak lebih. Sebab mereka juga harus sekolah.
Celakanya, belum ada kepastian dan kesepakatan seperti itu, polisi langsung merelokasi dengan paksa. “Mereka bilang ‘tidak usah lah dulu (tanda tangan). Karena ini mendesak.’ Langsung saja polisi mengangkut kami,” kata Iklil.
Karena diusir paksa, mereka belum memiliki rencana hidup di pengungsian. Begitu juga dengan biaya hidup sehari-hari, biaya sekolah anak, dan pekerjaan warga, Iklil mengaku tidak tahu kehidupan ke depan seperti apa. “Kami sebenarnya ingin balik ke kampung lagi, tapi dilarang.”
Diusir paksa, warga Syiah Sampang diangkut keluar Madura