KabarDunia.com – Sebagai orang tua, Anda tentu pernah melihat anak-anak Anda bertengkar. Entah si kakak mengejek, mencubit, memarahi si adik dan sebaliknya. Mungkin Anda menganggap hal tersebut adalah sepele dan bentuk komunikasi. Nyatanya tidak! Jika dibiarkan terus-menerus akan berdampak pada kesehatan mental anak.
Intimidasi yang dilakukan saudara sama bahayanya seperti bullying di sekolah menurut studi. Seperti dilansir Nydailynews (17/6), Peneliti dari University of New Hampshire mengatakan bullying dalam keluarga memiliki masalah kesehatan mental yang serius pada anak-anak, termasuk depresi dan kecemasan.
Bullying yang dilakukan kakak atau adik dalam sebuah keluarga adalah “bentuk kekerasan yang belum diakui”. Orang tua sering menganggap hal tersebut normal dan wajar dilakukan oleh anak-anaknya. Bahkan orang tua menilai “intimidasi” tersebut merupakan perkembangan sosial yang bermanfaat dalam hubungan antar saudara menurut penelitian Dr Tucker Corinna Jenkins dan rekan penulis yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics edisi Juli.
Mereka menganalisa data dari wawancara melalui telepon. Ditemukan lebih dari 3.500 anak-anak sampai dengan usia 17 tahun menjadi korban bullying oleh saudaranya sendiri dan teman-teman di sekolahnya. Korban bullying ini mempunyai kesehatan mental dan kepercayaan diri yang sangat rendah.
Peneliti menilai tiga jenis intimidasi antar saudara seperti pencurian atau merusak barang-barang, kekerasan fisik, dan psikologis berupa ancaman dan ejekan.
Penelitian ini bertujuan agar agresi yang dilakukan antar saudara harus ditanggapi serius oleh para orang tua. Dampak dari bullying dalam keluarga ini tidak sepele. Sama besarnya dengan bullying di sekolah. Jangan biarkan anak Anda selalu mengejek, merampas barang saudaranya. Ajarkan mereka tentang kerukunan, saling menyayangi dan menghormati.
Bullying di rumah sama bahayanya dengan di sekolah