Perekonomian yang buruk dan kondisi kehidupan rakyat Afrika yang jauh dari kata makmur semakin diperparah dengan meningkatnya kasus pencurian alat genital.
Berita heboh ini berawal dari reportase seorang antropolog dari UC Berkley, Louisa Lombard, yang juga menulis untuk Pacific Standard Magazine. Menurut laporannya, kasus pencurian penis yang biasanya terbatas pada daerah perkotaan di Afrika Barat dan Tengah, kini telah menyebar ke Tiringoulou, sebuah dusun kecil miskin di Afrika Tengah.
Lombard mengakui bahwa dia tidak pernah benar-benar menyaksikan seseorang melakukannya. Namun, beberapa saksi mata meyakinkannya bahwa kejahatan itu nyata.
“Beberapa pencuri menjualnya ke pasar gelap untuk organ dalam,” kata seorang warga kepada Lombard, seperti dilansir Huffington Post (15/3).
Kasus pencurian penis yang terakhir terjadi di China telah menjadi berita utama di seluruh dunia. Pada bulan Juli, 2012, seorang pria bernama Fei Lin, 41, dari desa Nigiao di timur China, kehilangan penisnya, setelah empat pria bertopeng masuk ke apartemennya.
Polisi menduga pencurian itu dilakukan oleh suami yang cemburu karena istrinya dikabarkan telah tidur dengan Lin.
Pencurian penis semakin marak di Afrika!