Penghulu Eyang Subur Meninggal karena Disantet?

EHt5DRoNqP1 300x214 JAKARTA – Kabar adanya seorang penghulu yang langsung meninggal dunia usai menikahkan Eyang Subur akhirnya dibenarkan oleh anak penghulu tersebut, Ustadz Bustomiq.


Menurut Bustomiq, ayahnya meninggal pada tahun 2001 di usia 58 tahun tidak lama setelah menikahkan Eyang Subur dengan istri kelimanya.


“Benar, orangtua saya yang meninggal itu Pak Mugimin. Sudah beberapa kali nikahin Eyang, empat atau lima kali, kurang lebih segitu,” ungkap Bustomiq saat dihubungi wartawan, Rabu (3/4/2013).


Biasanya, lanjut Bustomiq, Eyang Subur menikah di kediamannya sendiri. Bustomig mengungkapkan jika saat menikahkan Eyang Subur, kondisi sang ayah sedang sehat. Bahkan, ada seorang saksi yang melihatnya yakni Pak Ujang, bekas Kuncen Eyang Subur.


“Kalau menurut kita sehat, pada saat pagi jam 9-10 itu masih kerja bakti di Masjid. Terus memang jam setengah dua rencana menikahkan Eyang. Orangtua saya saat itu sehat, mungkin serangan jantung, wallahua’alam ya,” jelasnya.


Namun saat itu, Bustomiq tidak ingin berpikir negatif. Menurutnya, hal tersebut merupakan takdir Yang Maha Kuasa.


“Pikir positif saja, sudah kejadian, takdir Allah juga. Setelah tahu meninggal saya mendatangi kediaman Eyang, saya tanya meninggalnya di mana? Lagi ngapain? Saya urus itu ketemu Pak Ujang. Di situ saya argumen sama pak Ujang, sudah saya mau urus pemakaman. Mungkin sudah takdir Allah, ayah saya meninggal di rumah Eyang,” tutupnya.



Penghulu Eyang Subur Meninggal karena Disantet?

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More