Akhir Oktober tahun lalu, PT Petronas Niaga Indonesia memutuskan pulang kampung ke Malaysia dan menutup 15 SPBU yang selama ini dikelola di Indonesia. PT Pertamina pun mengambil kesempatan ini.
Perusahaan pelat merah tersebut dikabarkan berniat membeli sembilan SPBU milik Petronas. Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo.
Susilo menuturkan, Pertamina sudah menyampaikan rencana tersebut ke pemerintah. “Iya rencananya begitu,” ungkap Susilo usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (4/4).
Susilo menuturkan, akuisisi tersebut murni aksi bisnis dan tidak melibatkan pemerintah. Pihaknya mengaku setuju dengan rencana akuisisi SPBU milik Petronas. “Kita sudah setuju karena B to B, jadi tidak masalah dengan kementerian ESDM,” tegasnya.
Beberapa waktu lalu, Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir telah menyampaikan rencana akuisisi sembilan SPBU milik Petronas. Namun, dia tidak bersedia memberikan penjelasan detail terkait rencana bisnis itu.
“Pada saatnya akan kami sampaikan. Saat ini, masih tahap finalisasi. Kami harapkan proses akuisisi selesai tahun ini juga,” kata Ali.
Yang menjadi pertimbangan utama Pertamina membeli SPBU milik Petronas adalah lokasi yang strategis. “Alasan utama beli SPBU ada tiga yakni lokasi, lokasi, lokasi,” ucapnya.
Nantinya setelah resmi menjadi milik Pertamina, SPBU bekas Petronas akan dijadikan pom bensin jenis Company Own Company Operate (COCO).
Pertamina beli sembilan SPBU Petronas