NasDem beri sinyal kolaborasi dengan Khofifah di Pilgub Jatim

nasdem beri sinyal kolaborasi dengan khofifah di pilgub jatim 300x150 Partai Nasional Demokrat (NasDem) memberi sinyal akan berkolaborasi dengan Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur pada 29 Agustus mendatang. Sebab, sebagai partai baru yang akan meramaikan Pemilu 2014 mendatang, Partai NasDem tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mengukur kekuatan di Jawa Timur.


Keputusan untuk ikut bersaing pada bursa pencalonan gubernur dan wakil gubernur ini, diambil setelah Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, menginstruksikan ke pengurus partai di Jawa Timur untuk segera ikut mengambil sikap terkait Pilgub Jawa Timur.


“Tentu kami tidak ingin menyia-nyiakan kepercayaan dari ketua umum untuk tidak ikut bersikap di Pilgub Jawa Timur. Sebab, hingga saat ini, Pilgub hanya diramaikan isu seputar KarSa (Soekarwo-Saifullah Yusuf) dan Khofifah saja. Maka dari itu, Partai NasDem ingin ikut terlibat secara langsung di bursa pencalonan nanti,” kata Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai NasDem Jawa Timur, Hasan Aminuddin, Jumat (5/4).


Setelah menerima mandat dari sang ketua umum itu, DPW Partai NasDem Jawa Timur langsung menggelar rapat konsolidasi dengan DPD-DPD se Jawa Timur, untuk menentukan sikap.


“Nanti dari hasil rapat ini, kita akan melaporkannya ke DPP. Yang pasti DPP sudah memberi lampu hijau kepada kami (DPW) untuk menentukan sikap politik kami di Pilgub Jatim. Dan ketua umum memberi amanat kepada saya untuk maju menjadi calon gubernur atau wakil gubernur,” terang mantan Bupati Probolinggo itu lagi.


Sayang, mantan Ketua Dewan Syura DPW PKB Jawa Timur ini masih enggan membeberkan sikap politik partainya secara terang-terangan. Hanya saja, partainya memberi dua opsi politik, yaitu maju sebagai calon gubernur dengan mengakali jalur independen atau bergabung dengan partai mapan lain, meski hanya mendapat tempat sebagai wakil gubernur. Kader yang mendapat amanat itu, adalah Hasan Aminuddin.


Sementara kendala yang harus dilalui partai besutan Surya Paloh ini adalah, tidak memiliki satu pun suara atau kursi, baik di Jawa Timur maupun secara nasional, yang bisa dijadikan modal politik di Pilgub Jawa Timur. Ini karena NasDem partai baru yang belum pernah ikut pemilu.


“Sehingga, hanya ada dua celah yang bisa menghantarkan Partai NasDem ikut terlibat secara langsung di Pilgub Jatim. Apakah akan maju melalui jalur independen atau bergabung dengan partai lain. Keputusannya, tergantung hasil rapat yang kami gelar dengan beberapa pengurus partai yang ada di Jawa Timur,” ungkap dia.


Kemungkinan paling besar yang akan diambil DPW Partai NasDem di Pilgub Jawa Timur adalah bergabung dengan partai lain untuk mengusung calon gubernur. Dan yang paling menguntungkan adalah berkolaborasi dengan Khofifah Indar Parawansa.


“Kami juga belum tahu, apakah nantinya saya diperintahkan untuk mendampingi Khofifah maju di Pilgub Jawa Timur, atau maju sebagai wakil gubernur dari calon yang lain. Sementara saat ini, isu politik di Jawa Timur yang paling santer adalah KarSa dan Khofifah. Ya, tapi itu kan keputusan masih belum final. Masih ada tahapan-tahapan yang harus kita lakukan untuk menentukan sikap,” tandas dia.



NasDem beri sinyal kolaborasi dengan Khofifah di Pilgub Jatim

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More