Latah parpol gelar konvensi capres

latah parpol gelar konvensi capres 300x150 Pemilihan Presiden 2014 akan menjadi pertarungan sejumlah partai untuk menjadikan calonnya sebagai RI-1. Tak ada calon incumbent karena SBY sudah dua periode menjabat, membuat persaingan akan sangat terbuka. Apalagi Partai Demokrat sedang limbung dan belum ada tokoh yang disiapkan menjadi penerus SBY.


Dari 12 parpol peserta Pemilu 2014, Aburizal Bakrie sudah mantap dicalonkan Partai Golkar, demikian juga Prabowo Subianto yang sejak Pemilu 2009 sangat berhasrat menjadi capres. Sementara Hatta Rajasa juga sudah lama menjadikan dirinya sebagai ‘ikon’ capres dari Partai Amanat Nasional. Sementara sembilan partai lainnya hingga kini belum jelas akan mengusung siapa sebagai capresnya.


Wajar saja, persiapan Pemilu 2014 kali ini dibilang lebih berat. Selain verifikasi administrasi dan faktual yang ketat, parpol-parpol saat ini dihadapkan dengan penyerahan daftar caleg sementara yang akan berakhir 22 April mendatang. Ditambah lagi aturan KPU soal syarat 30 persen keterwakilan perempuan. Hingga hari ketiga kemarin, belum satupun parpol yang menyerahkan daftar calegnya.


Selain tiga partai yang sudah punya capres, beberapa partai sedang menyiapkan mekanisme konvensi untuk menjaring bakal capres. Cara ini dipakai karena minimnya kader internal partai yang bisa diadu. Sementara berdasarkan survei, sejumlah capres alternatif, mendapat apresiasi positif yang cukup tinggi dari para calon pemilih.


Sebut saja nama mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Wapres Jusuf Kalla, Menteri BUMN Dahlan Iskan, mantan Menkeu Sri Mulyani, hingga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang elektabilitasnya terus melejit mengalahkan Megawati Soekarnoputri.


Selain Megawati dan Jokowi, para tokoh itu bukan kader partai atau bergabung dengan partai tertentu. Jadi, untuk menarik mereka bergabung, partai harus menyediakan mekanisme yaitu konvensi. Model ini sudah pernah dilakukan Partai Golkar pada 2004 lalu.


Pekan lalu, SBY yang mengundang sejumlah pimpinan media, mengungkapkan partainya kemungkinan besar akan menggelar ‘primary election’ atau konvensi capres. “Golkar Pak Ical, Gerindra Prabowo, PAN Hatta Rajasa, PKB dan PPP sepertinya tidak mengejar jabatan presiden,” kata SBY.


“Partai Demokrat baru akan membidik sejumlah kandidat yang akseptabilitas awalnya baik. Kami akan melibatkan rakyat dalam ‘primary’ atau konvensi,” kata ketua umum Partai Demokrat itu.


SBY mengatakan hasil pemilu legislatif 2014 akan menentukan Partai Demokrat mencalonkan sendiri atau harus bergabung dengan partai lain. Konvensi ala Partai Demokrat, kata SBY, akan setengah terbuka. “Ada kader dari dalam, ada dari luar. Sedang dalam penggodokan bagaimana proses teknisnya,” imbuhnya.


“Kalau Konvensi Golkar dulu yang memilih DPP dan DPD, kami akan melibatkan rakyat. Tokoh yang merasa punya kompetensi dan akseptabilitas jangan malu-malu. Harus mendekati partai. Harus ‘outreach’ menyosialisasikan diri,” kata SBY.


“Untuk itu, para kandidat jangan menunggu. Saya berminat, saya ingin, sampaikan. Jangan malu-malu,” kata SBY.


Rencana Partai Demokrat menggelar konvensi capres itu mendapat sambutan dari partai-partai lain.


Bahkan ada yang latah ikut menggelar konvensi, seperti yang disuarakan Sekretaris Dewan Pakar PPP Ahmad Yani. “Kami membuka pintu kepada Mahfud MD, Jusuf Kalla dan kader Islam lainnya untuk mendaftar dalam konvensi capres/cawapres PPP,” kata Yani dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (11/4).


Yani menjelaskan, konvensi dilakukan untuk membuka ruang kepada Capres yang tak memiliki partai dapat bertarung di Pemilu 2014. “Sebagai jawaban atas kritik publik terhadap praktik oligarki partai. PPP wajib mendengar dan memperjuangkan aspirasi umat Islam,” tegasnya.


Sebelum Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa sebetulnya juga sudah menggelar ‘konvensi’. Salah satu tokoh yang dipinangnya ada Si Raja Dangdut Rhoma Irama yang sudah mendeklarasikan diri siap maju menjadi capres karena diminta para ulama. Namun, kelanjutan konvensi ini belum jelas.


Ada yang ikut-ikutan, ada juga parpol yang menolak mentah-mentah ide itu. PDI Perjuangan salah satunya. Mereka yakin, kader internal mereka masih mumpuni untuk dicalonkan sebagai capres.


“Konvensi itu hal menarik. Memang menarik. Bahkan Pak Taufiq katakan menarik. Tapi belum tentu menarik diterapkan di PDI Perjuangan. Jadi silakan saja semua partai punya mekanisme. Kami melakukan sesuai mekanisme internal,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/4).


Puan beranggapan, siapapun nanti yang dicalonkan PDI Perjuangan sebagai capres, harus melalui penilaian terlebih dahulu oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Baik buat partai lain tapi belum tentu baik buat kami, siapapun calon yang diputuskan ketum juga akan dinilai. Kami masih punya kader yang mampu,” tandasnya.


Senada dengan Puan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak mau meniru Partai Demokrat dengan membuat konvensi Capres. Sebab, hal itu sama saja dengan mengulangi apa yang dilakukannya saat masih bergabung di Partai Golkar.


“Berarti saya mengulangi seperti yang di Golkar dulu. Saya yang melahirkan konvensi. Gagasan dan itu ide seorang Surya Paloh yang saat ini menjadi ketua umum Partai NasDem. Jadi kalau itu saya lakukan lagi maka itu akan saya ulangi lagi. Tapi saya rasa momentumnya tidak pas, jadi tidak pas untuk NasDem melakukan konvensi itu,” kata Surya Paloh di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (11/4).


NasDem, lanjut dia akan berkonsentrasi pada pemilu legislatif terlebih dahulu. Jika hasil pemilu legislatif menggembirakan bagi NasDem dan membuka peluang untuk bisa mengusung capres, pihaknya baru akan mencari sosok yang tepat untuk dicalonkan menjadi orang nomor satu di republik ini.


“Kalau kita di nomor dua (hasil Pemilu) kita lihat pikir-pikir dulu sebelum bertanding. Kalau nomor tiga kemungkinannya tipis untuk partai ini ikut dalam pencapresan dan nomor empat ya good bye dan seterusnya. Jadi ini konsep politik Partai NasDem,” ujarnya.



Latah parpol gelar konvensi capres

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More