Seorang pejabat China tidak disebutkan namanya mengatakan jalur penyeberangan di wilayah perbatasan terbesar antara Korea Utara dengan China telah ditutup bagi para rombongan wisatawan. Tndakan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.
“Agen wisata tidak diperkenankan lagi membawa rombongan pelancong ke sana. Hal ini berlaku sejak pemerintah Korea Utara meminta agar warga asing meninggalkan negara itu,” kata pejabat dari kantor perbatasan di Kota Dandong, Provinsi Liaoning, China, seperti dilansir surat kabar the Sydney Morning Herald, Rabu (10/4).
“Tetapi sejauh yang saya tahu pebisnis masih dapat masuk dan meninggalkan Korea Utara secara bebas,” lanjut pejabat yang enggan disebutkan namanya. Namun, dia tidak memberikan keterangan lebih lanjut negara mana yang membuat aturan itu.
China merupakan satu-satunya sekutu utama Korea Utara dan penyedia bagi sebagian besar sektor perdagangan dan bantuan bagi negara pimpinan Kim Jong-un itu. Sebagian besar jalur bisnis antar kedua negara melewati Dandong.
Korea Utara kemarin menyarankan kepada warga asing agar segera meninggalkan Korea Selatan sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya perang nuklir di Semenanjung Korea.
Pekan lalu, Korea Utara juga telah memperingatkan kedutaan besar yang berada di Ibu Kota Pyongyang untuk segera mengungsi. Ini lantaran Korea Utara tidak akan menjamin keselamatan bagi para diplomat jika tetap berada di sana.
Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat sejak Korea Utara melakukan uji coba nuklir yang ketiga pada Februari lalu dan menyebabkan dijatuhkannya sanksi kepada Korea Utara dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Korea Utara tutup jalur perbatasan bagi pelancong dari China