Komite etik KPK telah mengumumkan pelaku pembocoran draf sprindik tersangka kasus korupsi proyek Hambalang Anas Urbaningrum, yakni Sekretaris Ketua KPK Abraham Samad, Wiwin Suwandi.
Komite Etik yang dipimpin oleh Anies Baswedan ini, juga telah memberi peringatan tertulis kepada Abraham Samad karena dinilai lalai mengawasi bawahannya.
Namun hal itu tak membuat pihak Anas Urbaningrum puas. Pengacara Anas, Carrel Ticualu meminta agar Abraham segera dipecat dari KPK, bahkan dipidana. Alasannya, ketua lembaga antirasuah itu tidak memiliki etika yang baik sebagai penegak hukum
“Abraham Samad harus dipecat dari KPK dan dipidana, karena sebagai penegak hukum yang menjabat ketua lembaga pemberantasan korupsi, harus mempunyai perilaku dan etika yang baik, jujur dan menjadi teladan. Kalau tidak, maka hancurlah lembaga satu-satunya yang menjadi andalan dan kepercayaan rakyat itu,” kata Carrel , Kamis (4/4).
Meski aktor di balik pembocoran draf sprindik kliennya itu adalah sekretaris pribadi Abraham, Carrel menilai hal itu termasuk ke dalam tanggung jawab penuh Abraham sebagai pimpinan.
“Sekretarisnya itu kan ada di bawah kendali dia, terlepas dari apakah sekretarisnya yang pasang badan atau dikorbankan, tapi sebagai bos KPK, tentunya dia yang bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di KPK,” tegasnya.
Oleh sebab itu, sebagai tanggung jawab Abraham atas kelalaian sekretarisnya, dia meminta agar Abraham segera mundur dari jabatannya. Hal itu harus dilakukan, kata dia, agar publik tetap percaya pada kredibilitas yang dimiliki KPK.
“Sebagai bukti tanggung jawabnya, ya dia harus mundur atau kalau perlu dipaksa mundur alias dipecat, lalu diperiksa secara pidana, gitu dong. Supaya lembaga KPK tetap bisa dipercaya,” tutur dia.
Selain itu, dia menuding tim etik sengaja menutup-nutupi fakta, yang sebenarnya menjadi penting. Yakni, motif di balik dibocorkannya sprindik Anas Urbaningrum ke media.
“Pertanyaan berikutnya, apa motif pembocoran sprindik itu, ini yang luput atau sengaja diluputkan oleh tim etik KPK,” tandasnya.
Pihak Anas ngotot Abraham dipecat, meski tak bocorkan sprindik