KabarDunia.com - Berita Internasional Terbaru | Jika pada umumnya target pencurian di bank adalah uang, berbeda dengan yang terjadi di New York baru-baru ini. Alih-alih mengambil uang di bank yang ia satroni, pencuri ini justru membawa pulang karpet.
Pencuri yang belakangan diketahui bernama William Footman ini ditangkap setelah 37 kasus perampokan di bank yang ia lakukan. Namun tidak seperti aksi perampokan bank kebanyakan, William sama sekali tidak menyentuh brankas penyimpanan uang. Ia hanya mengambil karpet yang ada di lobi setiap bank.
Aksi aneh ini ia lakukan sejak Maret silam. William menyelinap masuk ke dalam bank di seluruh wilayah Manhattan setiap malamnya. Karpet yang berhasil dicuri ia jual kembali ke sebuah toko bernama Bodegas seharga USD 30 (Rp 332 ribu) atau lebih.
Sepak terjang pria berusia 55 tahun ini akhirnya berhasil dihentikan pada 25 Mei 2013. Saat itu William digrebek ketika baru saja mengambil karpet di wilayah Wall Street. Pada hari tersebut mantan narapidana ini diketahui baru mencuri 6 buah karpet.
Ketika diinterogasi, pria yang mengalami infeksi pundak pasca-operasi ini membantah telah melakukan aksi aneh tersebut. Ia berkilah bahwa karpet-karpet tersebut didapatkannya dari perusahaan karpet tempat ia bekerja. William menjelaskan bahwa telah bekerja di Imperial Carpet sejak 1970-an dan dari situ ia menghidupi 15 anak perempuannya yang telah berkeluarga.
Namun keterangan William dipatahkan ketika pihak Imperial Carpet mengaku tidak mengenal William. Selain itu, ia juga tidak bisa menyebutkan nama ke-15 anak perempuannya.
Pencuri di New York Pilih Curi Karpet Ketimbang Uang di Bank