Mengapa Pengusaha Pun Ikut Peduli pada Pendidikan

4505d img 00001405

Mengapa Pengusaha Pun Ikut Peduli pada Pendidikan


KabarDunia.com – Berita Terbaru |  Saat berlangsung Konvensi Ujian Nasional 29 September 2013 lalu di Jakarta, Retno Listyarti, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia  walk out dari Konvensi karena menilai JK sebagai pembicara yang diundang adalah seorang politisi. Retno menilai bahwa sebagai seorang politisi, JK dinilai dan tidak kompeten melakukan kajian terhadap UN secara akademik.


Peristiwa ini melekat dibenak Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan RI. Hal ini kemudian menjadi bahan perbincangan antara Wakil Presiden RI 2004-2009, M. Jusuf Kalla yang Sang Mendiknas dan Rektor Universitas Hasanuddin Idrus Paturusi Sabtu (26/10) saat pelepasan KKN Kebangsaan di Universitas Hasanuddin Makassar.


Mengenang aksi walk out itu, JK hanya tertawa. “Saya tidak memberi jawaban ketika itu, karena Retno langsung keluar ruangan,” kata JK pada M Nuh, “Tapi saya mau sampaikan agar Pak Menteri tau bahwa saya sangat berkompeten bicara pendidikan. Sebab mungkin Retno belum lahir, saya sudah jadi guru SMA.”


JK bercerita bahwa dia sebenarnya pernah menjadi guru SMA pada tahun 60-an ketika bergabung dengan Tim Pengajar HMI. Kemudian pada tahun 70-an dia pernah menjadi dosen dan juga asisten dosen proklamator Indonesia Muhammad Hatta selama dua tahun.


Mendengar cerita nostalgia JK sebagai guru SMA dan dosen tersebut, Mendiknas M. Nuh cukup terkesima.


“Ternyata Pak JK, punya pengalaman sebagai guru dan dosen juga,”kata M. Nuh disambut tawa rektor Unhas idrus Paturusi.

“Oh bukan cuma itu,” kata JK tambah semangat. “Pengalaman saya di pendidikan selain sebagai pengajar juga pernah menjadi Dewan Penyantun 5 Perguruan tinggi di Makassar. Dan mendirikan Yayasan Perguruan Athirah yang memiliki sekolah dari tingkat TK sampai SMA,” ungkap JK.


Dengan modal pengalaman dan kapasitas sebagai Menko Kesra pada era pemerintahan Megawati, sudah lebih dari cukup bagi JK untuk memahami strategi terbaik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yang tertinggal dari negara negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia dan Filipina, kata JK.


Dan sebagai pengusaha, JK jelaskan bahwa dia sangat berkepentingan terhadap mutu pendidikan nasional.


“Karena 80 persen luaran sekolah diserap oleh pengusaha atau sektor swasta lebihnya barulah sektor lain. Karena itu pula saya tahu seperti apa kebutuhan dunia usaha terhadap dunia pendidikan kita,” kata JK mengakhiri perbincangannya dengan Mendiknas dan Rektor Unhas.


“Lama juga baru Pak JK memberi klarifikasi,” ujar rektor Unhas Idrus Paturusi.



Mengapa Pengusaha Pun Ikut Peduli pada Pendidikan

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More