Tenun Indonesia Lebih Unggul dibanding Negara Lain

KEINDAHAN tenun memang tak hanya dimiliki Indonesia. Beberapa negara lain di luar negeri pun turut memiliki warisan budaya tersebut. Lantas, apa keunggulan tenun Indonesia dibanding tenun negara lainnya?


Indonesia boleh berbangga hati karena menjadi negara pertama yang menjadi negara pertama yang berkesempatan menjadi acara pembuka Trend Overview Ready to Wear untuk Fall Winter 2013/2014 di New York yang digelar oleh Fashion Group International .


Dalam acara tersebut, Indonesia akan memamerkan keindahan tenun dalam forum FGI, sebuah forum bagi pegiat di industri mode Amerika Serikat yang berdiri sejak 1930 dan diprakarsai oleh Edna Woolman-Chase, pemimpin redaksi majalah Vogue Amerika tahun 1928.


Kesempatan tersebut tentu menjadi peluang emas untuk mempromosikan tenun di kancah internasional. Apalagi, ada negara lain yang juga memiliki potensi yang sama.
Meski demikian, tenun Indonesia tetap lebih unggul khususnya dalam sisi teknik. Hal tersebut seperti dipaparkan Ketua Cita Tenun Indonesia Okke Hatta Rajasa.


“Indonesia mempunyai tiga teknik, yaitu tenun datar, tenun songket dan tenun ikat,” tuturnya di galeri CTI, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, baru-baru ini.


Okke memaparkan bahwa negara lain hanyalah memiliki satu teknik saja. “Kalau teknik datar itu kayak Thailand, mereka eksplorasi sutra, motifnya jelas. Orang tahunya seperti pucung rebung, padahal itu sebenarnya idenya dari relief-relief candi. Mereka cuma punya itu,” ungkapnya.


Negara-negara seperti Kazakstan, Uzbekistan dan negara-negara lainnya, sambung Okke, biasanya hanya memiliki satu teknik saja, yakni tenun datar yang menggunakan benang yang digunakan wol, yang besar, danmotifnya juga multicolour.


Sementara Indonesia dikenal dengan tiga teknik di mana ketika digabungkan akan membentuk karya yang sangat indah. Ada teknik songket, teknik datar, dan tenun ikat.
“Contohnya ini njuk pada busana yang dipakainya). Ini badui misalnya, sebenarnya songket, tapi digabung, tenun datar dan tenun ikat ini digabung. Tapi cara menyongketnya ini tidak seperti dari daerah biasa. Bayangkan jika tiga teknik tadi digabungkan jadi matrik jadi sembilan teknik, belum lagi kalau digabung dengan sulam itu jadi berapa. Tapi negara lain tidak sekaya kita. Negara kita sangat potensial,” pungkasnya.



Tenun Indonesia Lebih Unggul dibanding Negara Lain

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More