Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menyatakan NasDem menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Menurut Paloh, kenaikan BBM kali ini sudah bermuatan politik.
“Jelas menolak kenaikan BBM. Ini ada motif politik. Masa mau Pemilu naikan BBM terus kasih BLT, negara ini lagi sakit. Saya yakin beban subsidi pada anggaran kita sudah ada sejak 2-3 tahun lalu, kok sekarang baru cabut subsidi,” kata Paloh usai memperingati hari lahirnya Pancasila dengan ribuan Baret Garda Nasdem di Senayan, Jakarta, Sabtu (1/6).
Menurut Paloh, memang tidak sehat memberikan subsidi, tapi lebih tidak sehat lagi bermain-main dengan emosi publik karena ada event nasional di 2014.
“Naikkan BBM, kemudian berikan BLT, anggaran untuk dibagikan ke anggota dewan untuk jalan jalan, rakyat yang bodoh semakin dieksploitasi kebodohannya,” ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri menegaskan, yang merasakan dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bukan masyarakat yang tidak mampu. Sebab, masyarakat yang tidak mampu, tidak akan punya banyak uang untuk membeli BBM. Kalaupun ada uang, mereka tentu memprioritaskan untuk membeli bahan pangan.
“Kalau dia punya uang, pasti konsumsi terbesarnya makanan. Makanan sebetulnya tidak ada hubungannya sama BBM,” ujar Chatib di kantornya, Jumat (24/5).
Namun, Chatib menyadari bahwa yang jadi permasalahan adalah sektor distribusi yang menggunakan moda transportasi. Tarif angkutan dipastikan naik, secara otomatis ongkos distribusi menjadi mahal. Ancaman tersebut yang harus dimitigasi sejak awal.
Surya Paloh: Tolak kenaikan BBM, ini ada motif politik