Seorang remaja berusia 19 tahun langsung koma gara-gara overdosis soyu Jepang atau soy sauce. Bagaimana tidak, ia menenggak lebih dari satu liter soyu.
Menurut Medical Daily, penyebab koma dari remaja tersebut adalah banyaknya kadar garam yang terdapat dalam soyu dan dikonsumsi oleh remaja bernama John Paul Boldrick itu.
Ini adalah kasus pertama untuk kategori overdosis garam yang dikenal dengan nama ilmiah hypernatremia. Kondisi tersebut pun kebanyakan ditemukan pada orang-orang yang mengalami masalah kejiwaan karena selalu berambisi untuk makan banyak garam.
Overdosis garam jelas mengganggu keseimbangan garam dalam tubuh. Sehingga penderita memang biasanya langsung koma.
Sementara itu, ada pula kebalikan dari hypernatremia dan disebut dengan nama dysnatremia. Dysnatremia sendiri terjadi ketika atlet lari mengeluarkan keringat terlalu banyak, sehingga tubuh kekurangan garam.
Dysnatremia pun tak kalah berbahaya dengan hypernatremia. Sebab ketika air dan garam meninggalkan organ vital, misalnya otak, dan memasuki pembuluh darah demi mencairkan konsentrasi garam dalam darah, otak bisa menyusut dan pembuluh darah terancam pecah. Penderita dysnatremia akhirnya berisiko tinggi terkena stroke.
Saat Boldrick dilarikan ke UGD di University of Virginia Medical Center, ahli medis langsung memasang pipa rehidrasi melalui hidungnya untuk menyedot soyu yang tersisa. Dokter juga memompa air sampai dengan enam liter selama satu setengah jam untuk menetralkan kadar garam dalam tubuh.
Meskipun kadar darah Boldrick normal setelah lima jam, namun ia koma selama tiga hari berturut-turut. Dokter juga sempat khawatir jika ada efek buruk jangka panjang terhadap sistem saraf pasien.
Kabar baiknya, sebulan setelah itu, Boldrick dinyatakan sembuh dan tidak mengalami masalah saraf apapun. Akan tetapi dokter menegaskan bahwa konsumsi garam memang sebaiknya dibatasi. Sebab bisa saja overdosis garam mengantar seseorang pada kematian.
Bisakah manusia mati karena overdosis garam?
