POPULARITAS batik mungkin lebih dulu mencorong di pentas internasional. Namun yang menanti berikutnya ialah kain tenun yang kini mendapat kesempatan membuka Trend Report Fall Winter 2013/2014 oleh Fashion Group International di New York, 15 April 2013.
Tenun menjadi kain potensial yang siap mengglobal. Potensinya yang begitu besar pun akan terus dieksplorasi dan dipromosikan secara lebih luas agar popularitas tenun kian moncer.
Melalui tangan-tangan kreatif desainer, Cita Tenun Indonesia pun menjembatani para pelaku mode tersebut untuk memerindah tenun dengan rancangan cantik yang bisa diterima di pasar internasional. Tak hanya itu, beragam perhelatan internasional pun berusaha dijajaki guna mempromosikan tenun lebih luas. Bahkan, tenun pun sudah didaftarkan ke UNESCO sebagai bentuk proteksi.
Hal itu seperti diamini Ketua Cita Tenun Indonesia , Okke Hatta Rajasa di galeri CTI, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
“Kita sudah daftarkan ke UNESCO. Kita juga sudah sosialisasikan, serta kerja sama dengan desainer dan interior desainer supaya mereka pakai tenun,” tuturnya.
Selain pendaftaran tenun ke UNESCO, berbagai hal lain juga dilakukah pihak CTI guna melindungi kain lokal tersebut.
“Kita juga sudah buat buku yang diterbitkan 2010 dan best seller, ada juga buku yang rilis tahun lalu di mana dari 3.500 yang dicetak, 2.250 sudah dibeli distributor asing. Ini proteksi saja yang kita lakukan. Sebelumnya juga ada jejaring yang kita bangun,” tutupnya.
Proteksi Warisan Budaya, Tenun Didaftarkan ke UNESCO