Tunda lakukan kolonoskopi tingkatkan risiko kematian

tunda lakukan kolonoskopi tingkatkan risiko kematian

Kolonoskopi memang bukan hal menyenangkan yang harus dilakukan. Tak sedikit juga orang yang takut melakukan pemeriksaan menyeluruh pada usus besar ini.


Meski telah disarankan untuk melakukan kolonoskopi ketika berusia 50 tahun, namun banyak orang yang tidak melakukannya karena merasa masih tetap bugar dan tak memerlukan kolonoskopi. Padahal menunda melakukan kolonoskopi bisa berakibat fatal.


Setidaknya itulah yang dialami oleh Bruce Winkler, pria asal Wisconsin. Winkler berpendapat bahwa dia tak membutuhkan kolonoskopi, hingga suatu saat dia menemukan darah saat buang air besar.


Setelah memeriksakan diri, ternyata Winkler memiliki kanker anal stadium dua. Dokter menjelaskan bahwa jika saja Winkler melakukan kolonoskopi lebih awal, maka kankernya bisa dideteksi dna dirawat lebih dini. Meski begitu Winkler termasuk beruntung, karena jika dibiarkan selama enam bulan lagi, bisa-bisa nyawanya terancam.


Uniknya, ketika menyadari ada yang tak beres, Winkler tak takut lagi menghadapi kolonoskopi. Mengetahui penyakitnya justru membuatnya lega karena telah mengetahui kebenaran.


“Saat itu ketakutanku untuk tidak mengetahui penyakitku lebih besar ketimbang ketakutanku untuk menjalani kolonoskopi. Rasanya memang tidak menyenangkan, namun tak seburuk yang dibayangkan,” ungkap WInkler, seperti dilansir oleh US News (31/05).


Kisah Winkler ini bisa dijadikan pelajaran agar Anda tak takut untuk menjalani kolonoskopi. Menemukan penyakit lebih dini akan sangat bermanfaat dan bisa menyelamatkan nyawa Anda dibandingkan dengan menunda-nunda.


“Bisa jadi tak ada yang salah dengan diri Anda. Namun dengan melakukan kolonoskopi Anda akan mendapatkan ketenangan pikiran. Ketenangan lebih berharga daripada rasa tak nyaman yang sementara ketika menjalani kolonoskopi,” ungkap Winkler.



Tunda lakukan kolonoskopi tingkatkan risiko kematian

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More