Pengusaha ritel akui kenaikan TDL dan UMP bebani operasional

pengusaha ritel akui kenaikan tdl dan ump bebani operasional

PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) mengaku serius menanggapi kebijakan-kebijakan strategis yang dikeluarkan pemerintah. Mulai dari kenaikan upah Minimum Provinsi (UMP), kenaikan tarif dasar listrik (TDL), hingga kebijakan waralaba yang pada akhirnya sangat membebani operasional perusahaan.


“Kebijakan itu menjadi tekanan bagi perusahaan sehingga nantinya perseroan akan mengefisienkan operasional kami, salah satu caranya dengan mematikan AC digerai – gerai kami dan melakukan evaluasi terhadap equipment (peralatan) yang ada di gerai misalnya lampu menggunakan LED serta AC menggunakan converter sehingga lebih efisen,” ujar Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan MIDI, Suantopo Po saat konferensi pers MIDI di Kantor Pusat MIDI, Tangerang, Senin (10/6).


Terkait kebijakan pembatasan impor hortikultura yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 16 Tahun 2013 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura, manajemen bakal menyiasatinya dengan memasok produk-produk lokal di gerai Alfamidi.


“Saat ini kami menjalin kerja sama dengan petani-petani lokal sebagai pengganti buah impor sehingga memang mengalami penurunan laba kuartal 1/2013 turun yang cukup signifikan,” tambah Direktur Operasional, Daniel Liaw.


Di sisi lain, perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan bersih tahun ini minimal sebesar 30 persen dibandingkan dengan perolehan pendapatan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 3,87 triliun.


Perseroan mencoba memberikan layanan tambahan lain berupa pembayaran cicilan kredit sepeda motor dan jasa pengiriman uang.


“Dengan layanan tambahan kami optimis target pertumbuhan pendapatan minimal 30 persen akan tercapai. Sedangkan laba bersih, pasti akan meningkat seiring dengan pertumbuhan pendapatan tersebut,” jelas dia.


Meskipun diakui belum memiliki kontribusi yang besar, tapi MIDI menangkap ada potensi bisnis yang besar dari layanan ini. “Khususnya untuk cicilan motor, itu prospeknya sangat baik,” tutupnya.


Selain itu, hingga kuartal pertama tahun ini, perseroan telah menggunakan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 66,7 miliar yang dipergunakan untuk pengembangan gerai, perbaikan gerai serta DC (Distributions Center).



Pengusaha ritel akui kenaikan TDL dan UMP bebani operasional

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More