Harga BBM naik, omzet SPBU turun 30 persen

harga bbm naik omzet spbu turun 30 persen

Harga BBM naik, omzet SPBU turun 30 persen


Ketua Himpunan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Eri Poernomo Hadi yang menaungi 5.027 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia, mengakui pengusaha SPBU akan mengalami penurunan omzet. Dia memperkirakan penurunan pendapatan terjadi selama dua minggu setelah penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.


Sebagai langkah antisipasi, pengusaha SPBU akan menambah stok agar tidak perlu ada beban modal kerja ketika permintaan sedang turun saat awal-awal kenaikan harga terjadi.


“Seminggu, dua minggu biasanya slow karena ada psikologis efek konsumen. (Omzet) turun 20-30 persen. Dari 20 ton jadi 15 ton. Biar enggak nambah modal kerja, kita naikin stok pada malam sebelum kenaikan harga,” kata Eri di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta (17/6).


Terkait persiapan SPBU-SPBU, pihaknya sudah menyampaikan ke DPC-DPC Hiswana Migas agar memenuhi tangki di setiap SPBU agar masyarakat tidak mengalami kekurangan BBM.


“Yang diperhitungkan adalah BBM yang sudah di terima di SPBU, itu enggak mengalami kenaikan harga. Tapi kalau do (delivery order) dan belum di tangki SPBU, baru lah terkena kenaikan harga,” paparnya.


Eri menambahkan kapasitas tangki di SPBU biasanya 15 ton, 20, 30 dan 40 ton. Sedangkan satu SPBU, omset per hari rata-rata mencapai 20 ton.


“Minimal (pengusaha SPBU) punya 1 tangki yang 30 ton,” tandasnya.



Harga BBM naik, omzet SPBU turun 30 persen

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More