KabarDunia.com – Internasional | Presiden Iran Hassan Rouhani hari ini mengakui penggunaan senjata kimia yang dilakukan untuk membunuh warga Suriah, sebuah pernyataan yang dilaporkan baru pertama kalinya dibuat.
Namun, Rouhani tidak menuding pihak tertentu dalam konflik Suriah, meski Teheran sebelumnya menuduh pemberontak Suriah berada di balik kecurigaan dari apa yang disebutnya sebagai serangan kimia, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Sabtu (24/8).
“Banyak orang tidak bersalah di Suriah telah terluka dan menjadi martir karena senjata kimia dan hal ini sangat disayangkan,” kata Rouhani yang baru saja terpilih menjadi presiden Negeri Mullah itu, seperti dikutip kantor berita ISNA.
Rouhani menyebut bahwa dirinya sangat mengutuk penggunaan senjata kimia.
“Republik Islam Iran memberikan pemberitahuan kepada masyarakat internasional untuk menggunakan segala daya upaya untuk mencegah penggunaan senjata-senjata seperti ini di mana saja di dunia, terutama di Suriah,” ujar Rouhani.
Rouhani menjelaskan bahwa Iran, yang juga pernah menjadi korban dari serangan senjata kimia saat perang antara 1980 sampai 1988 dengan Irak, dengan keras mengutuk penggunaan senjata kimia.
Selama konflik, serangan senjata kimia oleh angkatan bersenjata Irak telah menewaskan ribuan warga Iran, khususnya di wilayah warga sipil.
“Republik Islam Iran, yang menjadi korban senjata kimia, meminta masyarakat internasional untuk melakukan segala cara untuk menghentikan penggunaan senjata-senjata seperti ini di seluruh dunia,” ucap Rouhani.
Pada Rabu kemarin, kelompok oposisi Suriah melaporkan bahwa pasukan yang setia pada rezim pemerintah telah membunuh setidaknya 1.300 warga sipil dengan gas beracun di pinggiran Ibu Kota Damaskus
Rouhani sebut senjata kimia digunakan dalam konflik Suriah