Dua pria dari Kensington Church, Troy, Michigan, Amerika Serikat menghubungi dokter kandungan Dr. Julie Masters dan memfilmkan pengalaman “melahirkan” mereka.
“Aku mau muntah,” kata seorang pria di depan istrinya ketika mencoba stimulasi itu.
Video yang diposting di Vimeo ini menampilkan dua pria yang perutnya ditempelkan elektroda. Elektroda itu mensimulasikan kontraksi selama persalinan berlangsung, seperti dilansir Dailymail.
Pada pembukaan-pembukaan awal yang sama dengan skala nyeri dua atau tiga, dua pria dalam video tampak menggeliat dan berjuang untuk bernapas. Salah satu pria berseru, “Ini awal persalinan? Rasanya seperti seseorang mengukir perut saya dengan gergaji.”
Pada saat mereka mencapai tahap aktif persalinan, geliatan berubah menjadi teriakan. “Aku pikir ini a nyeri) tujuh,” kata salah satu orang. Namun menurut perawat, sakit yang dialami pria tersebut setara dengan skala sakit empat.
Akhirnya setelah proses “melahirkan” selesai, dua orang pria itu menganggap ibu mereka sebagai “pahlawan”.
“Itu jauh lebih buruk daripada yang saya pikir,” ujar salah satu pria.
Ini bukan pertama kalinya pria yang penasaran menggunakan simulator untuk mengalami rasa sakit selama kontraksi persalinan. Pada Januari 2013, Dennis Storm dan Valerio Zeno, co-host dari program televisi Belanda “Guinea Pigs”, menjalani percobaan yang sama.
“Itu siksaan bagi saya. Saya tidak tahu apakah berani membuat istri hamil,” kata Zeno. Storm dan Zeno menjalani simulator melahirkan selama dua jam –sekira 12 jam lebih pendek dari kontraksi sebenarnya.
Pada 2009, Dr. Andrew Rochford juga mencoba simulasi melahirkan acara televisi Australia, What’s Good For You. Setelah lebih dari dua jam kontraksi sambil memegang bantal, Dr. Rochford mengakui sekarang bisa memahami alasan wanita bersumpah-serapah ketika melahirkan.
Namun, beberapa dokter percaya simulasi ini belum sebanding dengan rasa sakit nyata yang dialami setiap wanita selama persalinan.
Ketika Pria Coba ''Melahirkan''