Saat bermain anak-anak bisa belajar dan mendapatkan banyak pengalaman tanpa kurikulum, tanpa batas waktu seperti saat sekolah dan terkadang hanya melibatkan sedikit bimbingan orang dewasa. Anak mendapat kesempatan untuk belajar secara alami, sesuai dengan minat mereka.
Melalui pengalaman, berarti anak orang dewasa juga) belajar dengan mengeksplorasi, menjelajahi, menciptakan, menemukan, mengaitkan, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Belajar melalui pengalaman dapat dilakukan lewat aktivitas seperti bermain di luar ruangan, bermain peran atau imajinatif, ekspresi kreatif melalui seni, musik, dan tari, serta eksplorasi alam dan lingkungan di sekitar mereka.
Saat mengeksplorasi lingkungannya dengan cara yang menyenangkan karena tanpa paksaan dan tekanan, secara otomatis membantu anak berpikir lebih aktif dan membuatnya lebih kreatif. Dengan demikian, anak akan merasa berhasil dan lebih percaya diri.
Yang lebih menyenangkan adalah bermain tidak memerlukan ruang kelas. Semua anak bisa bermain di mana pun dan kapan pun, di rumah, saat bermain, saat liburan, atau di akhir pekan. Sayangnya, ruang terbuka yang memadai untuk anak-anak bermain dan berlari bebas menjadi semakin terbatas. Kurangnya waktu dan fasilitas yang memadai bagi banyak keluarga membuat anak-anak lebih sering menonton televisi setelah mengerjakan tugas sekolah, dan semakin jarang bermain di lapangan atau taman. Tentu sangat berbeda dengan masa saat Anda masih kecil dahulu bukan?
Ditambah lagi dengan kekhawatiran Anda sebagai orangtua akan keselamatan dan kebersihan mereka, pada akhirnya justru semakin membatasi ruang gerak dan kesempatan mereka untuk bisa beraktivitas lebih banyak.
Ingin mengetahui tentang bagaimana supaya anak bisa belajar melalui pengalamannya sendiri dan bagaimana hasil studi yang telah kami lakukan terkait dengan hal tersebut? Semua bisa Anda dapatkan di www.rinso.co.id.
Anak Berhak Mendapatkan Pengalamannya Sendiri