KabarDunia.com – Nasional | Warga lereng Gunung Merapi di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta resah karena melihat macan turun gunung. Mereka takut ternak mereka dimangsa si raja hutan itu.
Warga yang memiliki kandang ternak jauh dari pemukiman pun memasang lampu senthir atau lampu minyak untuk mengantsipasi serangan binatang buas yang diduga macan tutul.
“Pemasangan ‘senthir’ untuk menghindari serangan macan tutul dari hutan Gunung Merapi pada hewan ternak terutama kambing,” kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Jumat (23/8).
Menurut dia, pemasangan lampu ini atas petunjuk dari pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. Binatang buas katanya takut oleh cahaya lampu dan tidak akan mendekat. Pemasangan lampu mulai dilakukan Kamis (22/8) lalu.
“Agar kandang ternak lebih terang. Kandang ternak milik Margoto, 45, yang empat ekor kambingnya diterkam Macan pada Senin (19/8) lalu memang kondisi kandangnya kurang penerangan,” katanya.
Heri mengatakan, pedukuhan yang memasang senthir antara lain Petung, Kopeng dan Jambon. Ketiga lokasi itu memang tergolong paling dekat dengan puncak Merapi untuk wilayah Kepuhharjo. Selain memasang lampu, warga pun terus melakukan ronda.
“Seperti Jambon kawasan terdampak erupsi 2010, tapi masih banyak yang membuat kandang di sana,” katanya.
Selain kambing, warga juga memelihara sapi, namun populasinya lebih banyak Kambing.
Sebelumnya, salah satu warga Kopeng Tejo mengaku sempat melihat tiga ekor Macan Tutul. Satu ekor induk dan dua ekor peranakan. Tejo melihatnya dengan jarak sekitar 50 meter pada ladang milik Rubiman warga setempat
Warga lereng Gunung Merapi ketakutan macan turun gunung