PERAN ganda wanita baik di sektor formal dan domestik memang menjadi tanggung jawab yang tidak mudah untuk diseimbangkan. Tak jarang, waktu luang untuk diri sendiri alias ‘me time’ pun sering tidak mendapatkan jatah waktu.
Roslina Verauli, seorang psikolog mengatakan bahwa wanita Asia menghabiskan rata-rata waktu lebih banyak untuk pekerjaannya. Alhasil, terlihat jelas bahwa betapa sulitnya wanita memiliki ‘me time’.
“Menurut riset penelitian U.S Bureau Of Labor Statistik pada tahun 2008, perempuan Asia menghabiskan rata-rata 41,4 jam per minggu untuk pekerjaan, hal ini merupakan jam kerja tertinggi dibandingkan ras lainnya di dunia,” ujar Roslina Verauli, M.Psi dalam peluncuran produk Molto Aroma Essence Gold, di Epiwalk, Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.
Lebih lanjut Vera mengutarakan bahwa ‘me time’ tidaklah harus dilakukan dengan waktu atau durasi yang lama, atau tidak harus selalu dilakukan di suatu tempat yang khusus. ‘Me time’ bisa dibuat dan disesuaikan sendiri oleh wanita tersebut bahkan di tengah-tengah kesibukannya.
“Me time dapat dilakukan dengan cara sederhana, seperti membaca buku, duduk di tempat tenang, serta berjalan-jalan di sekitar rumah. Di sini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana me time dapat membuat seseorang merasa tenang dan lepas tanpa harus mengkhawatirkan hal-hal lain,” tambahnya.
'Me Time' Tak Perlu Selalu Mewah