Paparan sinar LED bisa sebabkan kebutaan?
Sinar LED yang diketahui ramah lingkungan tampaknya juga bisa membahayakan kesehatan mata. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan sinar LED salam kadar tinggi bisa merusak retina mata.
Sinar dan lampu LED telah digunakan sebagai pengganti yang efektif dari lampu tradisional karena menggunakan energi 85 persen lebih hemat dan tahan hingga 10 tahun. Sinar LED digunakan pada benda elektronik seperti telepon genggam, televisi, komputer, serta pada lampu.
Dr Celia Sanchez-Ramos dari Complutense University di Madrid yang memimpin penelitian menjelaskan bahwa sinar yang keluar dari LED datang dari gelombang pendek. Paparan dari sinar LED dalam waktu yang lama akan menyebabkan kerusakan retina yang tak bisa diperbaiki.
Retina adalah bagian mata yang tersusun dari jaringan yang sensitif terhadap cahaya dan bekerja untuk menangkap cahaya untuk membuat manusia bisa melihat.
“Masalah ini akan menjadi semakin parah karena manusia hidup dalam jangka waktu yang lama dan anak-anak saat ini semakin sering menggunakan alat-alat elektronik sejak kecil, terutama untuk sekolah mereka. Mata tidak didesain untuk melihat langsung pada cahaya. Mereka didesain untuk melihat menggunakan cahaya,”ungkap Sanchez-Ramos, seperti dilansir oleh Daily Mail (15/05).
Sanchez-Ramos menjelaskan bahwa di masa modern, mata manusia terbuka selama 6.000 jam per tahun dan sering terkena paparan sinar buatan dalam waktu yang lama. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa radiasi sinar LED bisa merusak pigmen retina manusia.
Tak hanya merusak retina manusia, sinar LED juga disalahkan atas perubahan warna pada karya seni dan lukisan pada galeri seni. Penelitian yang dilakukan oleh University of Antwerp menunjukkan bahwa sinar LED memutihkan lukisan karya Van Gogh dan Cezanne.
Paparan sinar LED bisa sebabkan kebutaan?
