Rencana pemerintah membatasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikhawatirkan akan mendongkrak inflasi, justru diprediksi akan memberi nilai positif terhadap transaksi pasar modal. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal menembus lebih dari 5.300 poin selepas premium dan solar naik.
“Pasar modal selama 5 bulan ini the best setelah Jepang dan Filipina. Apalagi kalau BBM dinaikkan, itu sangat positif untuk pasar modal kita,” kata Head of Indonesia Research Citi Securities Indonesia, Ferry Wong di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (16/5).
Ferry memproyeksi IHSG akan menyentuh angka lebih dari 5.300 hingga akhir tahun 2013. “Prediksi awal tahun ini saja sudah tercapai dan upgrade bisa 5.300 sampai akhir tahun, itu belum memasukkan impact kenaikan ???. Kalau ??? dinaikkan itu akan jauh lebih positif,” paparnya.
Kebijakan pembatasan subsidi BBM, diakui berpotensi menyebabkan terjadinya aksi ambil untung atau profit taking dari investor domestik. Namun, kondisi ini akan berbanding terbalik dengan investor asing yang justru akan mengalirkan dana investasinya ke Indonesia.
Pasalnya, lanjut Ferry, investor asing menilai dana subsidi BBM akan dialokasikan pemerintah untuk membangun infrastruktur. Selain itu, tingkat penyelundupan BBM bersubsidi juga akan menurun.
“Impactnya para investor domestik sedikit panik sehingga melakukan aksi jual tapi investor asing masuk biasanya mereka melihat positif kenaikan BBM karena alokasi dananya akan ke infrastruktur dan penyelundupan berkurang,” terangnya.
Harga BBM naik akan dongkrak IHSG lebih dari 5.300