Kendati telah memiliki beberapa anak usaha yang sudah melakukan penawaran saham perdana, PT Saratoga Investama Sedaya baru berencana melantai di bursa saham dengan penawaran saham perdana (IPO). Harga saham yang ditawarkan terbilang tinggi.
Direktur Utama Saratoga Investama Sandiaga Uno menyebut, penawaran saham akan dimulai dengan harga Rp 6.100-7.800 per lembar saham. “Kami terus melakukan investasi sehingga terus dinamis. Kami juga akan mengembangkan bisnis di organik dan un-organik,” kata Sandiaga di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (29/5).
Sandiaga mengatakan, rencananya perseroan akan melepas antara 10 sampai 15 persen saham ke publik atau sebanyak 271 juta hingga 430,88 juta saham. Dari IPO tersebut, perseroan menargetkan perolehan dana segar mencapai Rp 1,8 triliun hingga Rp 2,3 triliun.
Dana hasil IPO tersebut akan dipakai untuk meningkatkan nilai investasi dari portofolio yang ada. “Dana ini juga akan dipakai untuk mendanai kegiatan investasi di tiga sektor utama perseroan, yaitu produk dan jasa konsumen, sumber daya alam, dan infrastruktur,” kata Sandiaga.
Selain itu, dana ini juga akan dipakai untuk memberi pinjaman kepada Lintas Marga Sedaya melalui salah satu perusahaan yang dikelola perseroan, PT Bhaskara Utama Sedaya. Pinjaman yang diberikan adalah sekitar USD 8,3 juta. Pinjaman akan dikucurkan di triwulan III-2013.
Sebagian lagi akan dialokasikan untuk melunasi utang entitas anak PT Saratoga Sentra Business sebesar USD 50 juta. Fasilitas pinjaman dari Bank Standard Chartered akan jatuh tempo pada Januari 2014. Sisa dana IPO akan dipakai untuk mendanai pembelian saham tambahan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk yang dimiliki PT Rasi Unggul Bestari.
Saratoga menunjuk PT Indo Premier Securities, PT Deutsche Securities Indonesia dan PT UBS Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi. Pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada 25 Juni 2013. Untuk menarik investor asing, perseroan akan melakukan roadshow ke Singapura, Malaysia, dan Hong Kong.
Saratoga merupakan perusahaan investasi yang mengelola 17 perusahaan di Indonesia, termasuk PT Adaro Energy Tbk, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, dan PT Medco Power Indonesia. Dari 17 perusahaan yang dikelola, terdapat empat perusahaan yang sudah listing, termasuk PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dan PT Provident Agro Tbk.
Tahun ini perseroan memperkirakan akan berinvestasi 60-80 juta dolar. “Sejak 15 tahun lalu kami investasi sekitar USD 60-80 juta per tahun. Tahun ini kurang lebih sama,” ujar Sandiaga. Penjamin pelaksana emisi efek dan para penjamin emisi efek melakukan penjatahan dengan melakukan penjatahan lebih sampai 64,63 juta saham.
Adapun jadwal penawaran perdana saham antara lain masa penawaran awal pada 28 Mei-10 Juni 2013, perkiraan tanggal efektif pada 19 Juni 2013, masa penawaran pada 20-21 Juni, dan 24 Juni 2013, penjatahan pada 26 Juni 2013, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 27 Juni 2013, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 2013.
Siap melantai di bursa, Saratoga cari dana segar Rp 2,3 triliun