Erajaya incar pertumbuhan penjualan capai Rp 15 triliun
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), emiten distribusi dan ritel ponsel, menargetkan penjualan bersih sepanjang 2013 tumbuh di atas 20 persen. Angka ini melampaui rata-rata pertumbuhan pasar yang berada di kisaran 15 persen sampai 16 persen.
Menurut Direktur Utama ERAA, Budiarto Halim, hingga akhir 2012, penjualan bersih ERAA tercatat mencapai Rp 12,8 triliun.
“Target penjualan kita tumbuh 21 persen atau Rp 15,5 triliun dari tahun lalu. Kalau rata-rata pertumbuhan pasar 15 persen – 16 persen, kami berharap pertumbuhan di atas pertumbuhan pasar sehingga mencapai market share dibandingkan tahun lalu,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Jumat (31/5).
Dia menambahkan, untuk mencapai target tersebut, ERAA berupaya meningkatkan produktivitas penjualan melalui toko-toko yang potensial. “Toko tradisional kita ada sekira 40 ribu lebih, kami ingin fokus ke toko-toko yang produktif,” ujar Budiarto.
Di samping itu, ERAA juga berupaya membantu masyarakat yang ingin masuk ke dalam bidang ini, melalui skema franchise. Saat ini perseroan sedang dilakukan pengkajian ulang semua konsep franchise.
“Sehingga nantinya partner kita mendapatkan untung juga. Makanya kami di Juli ini mau buka lebih banyak lagi kesempatan. Saat ini ada 300 pihak yang ingin memiliki franchise ini,” jelas dia.
Terkait dengan kinerja kuartal I 2013, ada beberapa faktor yang menurut Budiarto cukup mempengaruhi performa ERRA, terutama produk baru yang hadir terlambat. “Ada jarak yang membuat barang sempat kosong, sehingga berpengaruh ke distribusi. Contohnya Blackberry Z10 yang peluncurannya delay dari Maret ke April,” tutupnya.
Erajaya incar pertumbuhan penjualan capai Rp 15 triliun
