Selama ini orang mengetahui bahwa penyebab rabun jauh adalah kebiasaan yang tidak sehat yang bisa merusak mata, seperti menonton televisi dalam jarak dekat, membaca sambil tidur, dan lainnya. Namun baru-baru ini peneliti menemukan bahwa rabun jauh tak hanya disebabkan oleh kebiasaan buruk, melainkan juga karena mutasi gen.
Peneliti menemukan adanya kaitan antara rabun jauh dengan mutasi pada gen yang bertanggung jawab mengatur oksigen pada jaringan mata, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Human Genetics.
Rabun jauh yang dikenal sebagai miopi adalah kondisi pada kornea yang menyebabkan seseorang tak bisa melihat pada jarak jauh. Semakin para rabun jauh yang dimiliki seseorang, semakin berkemungkinan pula penyakit ini berubah menjadi penyakit yang lebih parah seperti katarak atau glaukoma.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa rabun jauh disebabkan oleh kombinasi genetik dan lingkungan, seperti terlalu banyak membaca dengan pencahayaan yang tidak baik. Sementara itu, miopi juga diketahui diturunkan dari keluarga. MEski begitu, penelitian sebelumnya tak berhasil menemukan faktor genetik yang bisa mempengaruhi rabun jauh pada seseorang.
“Ini pertama kalinya mutasi genetik yang menyebabkan miopi ditemukan,” ungkap ketua peneliti Terri Young dari Duke Eye Center, seperti dilansir oleh Red Orbit (03/05).
Young dan koleganya menganalisis DNA dari empat anggota keluarga di Amerika. Setelah mengamati air liur, DNA, dan darah keluarga tersebut, mereka menemukan bahwa mutasi gen ditemukan pada keluarga yang memiliki miopi parah, namun tidak pada keluarga dengan penglihatan normal.
Melalui penelitian ini, mereka menemukan bahwa mutasi gen menyebabkan aliran nutrisi, mineral, dan oksigen tidak lancar pada mata. Hal ini yang kemudian menyebabkan mata mulai terkena miopi.
Rabun jauh disebabkan oleh mutasi gen?