Polisi Bangladesh hari ini mengatakan korban tewas akibat runtuhnya gedung pabrik garmen di Ibu Kota Dhaka, Bangladesh, pekan lalu telah mencapai 501 orang. Korban hilang berjumlah 149 orang.
“Kami masih melanjutkan upaya pencarian mayat korban dengan penuh kehati-hatian supaya mayat masih ditemukan dalam keadaan utuh,” kata Mayor Jenderal Chowdhury Hassan Suhwardy, komandan regu penyelamat, seperti dilansir stasiun televisi CBS News, Jumat (3/5).
Polisi juga telah menangkap insinyur dari konsultan gedung bernama Rana Plaza itu. Polisi mengatakan Abdur Razzak Khan, nama insinyur itu, bekerja sebagai konsultan ketika pemilik gedung itu secara ilegal menambahkan tiga lantai lagi dari lima lantai yang sudah ada. Khan ditangkap kemarin dan dikenai tuduhan kelalaian.
Pemilik gedung Muhammad Sohel meminta Khan memeriksa keretakan gedung pada 23 April lalu. Khan yang sempat diwawancarai stasiun televisi mengatakan dia telah memeriksa keretakan gedung itu dan meminta pemilik gedung mengevakuasi para pekerja di gedung itu karena kondisi sudah tidak aman.
Polisi telah meminta pemilik gedung mengevakuasi para pekerja tapi keesokan harinya pemilik gedung mengatakan gedung itu aman dan manajer pabrik menyuruh para pekerja masuk. Gedung itu runtuh beberapa jam kemudian.
Pejabat pemerintah lokal, Abu Alam, mengatakan Wali Kota Mohammad Rafatullah juga dihentikan sementara dengan tuduhan mengabaikan aturan tata kota dan menyetujui pembangunan gedung itu.
Korban tewas gedung runtuh Bangladesh menjadi 501 orang