Ibu yang sering mengonsumsi makanan kaya lemak dan gula selama kehamilan secara tak langsung telah memprogram janin dalam kandungan mereka untuk menyukai junk food ketika mereka lahir, ungkap penelitian di University of Adelaide.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Bex Muhlhausler dari FOODplus Research Centre ini menemukan bahwa kebiasaan makan junk food atau makanan yang kaya lemak dan gula semasa hamil bisa ditularkan oleh ibu pada anak yang dikandungnya. Ini adalah penelitian pertama yang melihat efek konsumsi junk food oleh ibu hamil selama masa kehamilan terhadap janin yang mereka kandung.
Berdasarkan Muhlhausler dan koleganya, tubuh menghasilkan opioid sebagai bentuk penghargaan terhadap lemak dan gula yang pada akhirnya akan merangsang produksi dopamin. Dopamin dikaitkan dengan perasaan senang pada manusia. Ibu yang banyak mengonsumsi lemak, gula, dan junk food semasa hamil menurunkan sensitivitas opioid pada anaknya. Dengan demikian anak akan mengonsumsi lebih banyak lemak dan gula untuk merasa puas dan mendapatkan perasaan senang yang sama.
“Cara yang sama juga terjadi ketika seseorang mengonsumsi obat-obatan. Semakin banyak obat yang dikonsumsi, semakin turun pula sensitivitas opioid, sehingga mereka akan mengonsumsi semakin banyak obat untuk merasa terpuaskan,” ungkap Dr Muhlhausler, seperti dilansir oleh Red Orbit (02/05).
Ibu yang mengonsumsi banyak junk food semasa hamil telah mengajarkan bayi yang mereka kandung untuk makan jun food, dan secara tak langsung menurunkan kebiasaan makan junk food pada anaknya kelak.
Meski begitu Muhlhausler menyatakan bahwa efek ini bisa diperkecil dengan diet yang sehat ketika anak masih bayi. Iu harus sangat mengawasi makanan yang dikonsumsi oleh anak mereka untuk menghindari efek kebiasaan makan junk food yang dilakukannya selama hamil. Anak-anak yang telah memiliki program untuk menyukai junk food sejak dalam kandungan akan lebih sulit mengendalikan diri mereka untuk menjaga berat badan atau memakan makanan yang sehat.
Ibu hamil 'tularkan' kebiasaan makan junk food pada bayi