kabardunia.com Beberapa waktu lalu, kinerja PT Pertamina mendapat sorotan. Kinerja perusahaan pelat merah tersebut dinilai kalah dibanding perusahaan migas asal Malaysia yakni Petronas.
Kali ini, Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan kembali menyinggung soal persaingan dua perusahaan migas tersebut. Seolah tidak ingin kalah, Karen bercerita mengenai laba Pertamina yang diklaim sama dengan laba Petronas.
Karen mengatakan, pada dasarnya laba Pertamina dan Petronas sama jika yang dibandingkan keseluruhan bisnis yang dijalani. Saat ini laba Pertamina memang lebih kecil dari Petronas lantaran pemerintah membatasi bisnis perusahaan pelat merah tersebut. Salah satunya adalah Pertamina tidak ikut campur lagi dalam proyek KKKS.
“Pertamina dan Petronas jika dibandingkan apple to apple (pengelolaannya sama) itu labanya mirip-mirip. Tapi sekarang Pertamina tidak ikut dalam laba KKKS tersebut,” jelas Karen dalam acara Business Executive Gathering 2013, Kementerian BUMN di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (1/7).
Karen menjelaskan, sejak ada UU Migas 2001, Pertamina dipisah dari SKK Migas yang mengelola KKKS. Laba Pertamina menjadi kecil karena ada pemisahan tersebut. Jika Petronas juga dipisah, maka laba Pertamina dan Petronas akan sama.
“Pertamina tidak ikut laba dari KKKS itu. Contohnya gini, sekarang Pertamina tidak ikut dalam keuntungan semua migas. Kalau Petronas juga begitu, labanya mirip-mirip,” jelasnya.
Jika posisi Pertamina tidak diubah pada tahun 2001 silam, maka Pertamina diyakini bisa menyaingi Petronas. “Petronas sama dengan Pertamina dari sisi mindset, knowledge kita sama,” tutupnya singkat.
Sebelumnya, kinerja PT Pertamina (Persero) dinilai kalah jauh dibanding perusahaan asal Malaysia Petronas. Hal ini terlihat dari perbedaan fokus dua perusahaan tersebut.
Namun, Direktur of Indonesia Center for Green Economy Darmawan Prasodjo melihat, kekalahan tersebut bukan salah Pertamina. Dia melihat, kesalahan ada di pemerintah yang selalu ketergantungan terhadap lifting minyak untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Pertamina tertinggal jauh jika harus dibandingkan dengan Petronas. Pertamina hanya berorientasi pada profit, sedangkan Petronas memiliki orientasi pada pertumbuhan pasar,” ujar Darmawan kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Keuntungan yang diperoleh pemerintah dari pemberian profit Pertamina hanya 10 persen yang dikembalikan ke Pertamina untuk investasi. Sedangkan, Petronas diberikan 70 persen dari keuntungan yang diberikan ke negara untuk diinvestasikan kembali.
Pengamat migas ini menambahkan, Pertamina juga kalah dalam hal belanja modal (capital expenditure/capex). Pertamina hanya menganggarkan USD 10 miliar atau Rp 9,5 triliun sedangkan Petronas memiliki capex 9 kali lipat dari Pertamina yang mencapai USD 91 miliar.
Karen: Laba Pertamina dan Petronas itu mirip-mirip