Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo dinilai saling melengkapi.
kabardunia.com Partai Hanura, Senin 1 Juli 2013, membantah ada kesepakatan politik di balik pencalonan Hary Tanoesoedibjo sebagai wakil presiden. Kinerja Hary Tanoe disebut menjadi faktor utama yang membuat kader-kader partai mendorongnya maju menjadi cawapres mendampingi Wiranto.
“Tidak ada deal apapun. Ini keputusan singkat, dibuat hanya satu hari. Bukan atas permintaan Hary Tanoe dan Wiranto juga,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura DKI Jakarta, Muhammad Sangaji, di Hotel Mercure, Jakarta Pusat.
Permintaan untuk memajukan Hary Tanoe menjadi cawapres Hanura, ujar Sangaji, berasal dari Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, dan akar rumput partainya. Hary Tanoe dinilai sebagai sosok yang punya kredibilitas untuk menjadi cawapres.
“Kami, DPD, sangat tidak ragu melihat kerja-kerja beliau,” kata Sangaji. Pendeklarasian Wiranto dan Hary Tanoe sebagai capres-cawapres Demokrat akan dilakukan besok di tempat yang sama, Hotel Mercure (sebelumnya disebut hari ini).
Dinilai ideal
Wakil Sekertaris Jenderal Partai Hanura, Saleh Husin, berpendapat Wiranto dan Hary Tanoe merupakan pasangan ideal untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden. Jika dilihat dari berbagai sudut, kata Saleh, keduanya saling melengkapi.
“Dari generasi yang yunior dengan senior, militer dan sipil pengusaha. Dari segi etnis juga saling mewakili,” kata Salah dalam konferensi pers petinggi Partai Hanura di Hotel Mercure, Jakarta. Dari berbagai sisi itulah muncul keinginan kuat dari akar rumput Hanura untuk menduetkan Wiranto-Hary Tanoe pada Pilpres 2014.
Untuk itu Saleh berharap semua kader Hanura bekerja keras agar partai mereka bisa meraih 20 persen suara sehingga bisa mencalonkan capres dan cawapres sendiri. “Ini keinginan dari bawah, dan keinginan ini bisa diwujudkan dengan 20 persen suara,” kata dia.
Hary Tanoe Jadi Cawapres, Hanura Bantah Ada Deal Politik