KabarDunia.com – Berita Pemilu Terbaru | Beberapa waktu lalu diberitakan bahwa beberapa pimpinan wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Papua, kini giliran pengurus wilayah se-Kalimantan, NTT, NTB, dan Banten yang memberikan dukungan pada Jusuf Kalla untuk jadi calon presiden.
Sebelumnya, 11 pengurus wilayah Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Papua telah menyampaikan usulan pencapresan JK kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Meskipun demikian, hal tersebut akan bergantung pada mekanisme partai menentukan capres.
Salah satu media online (Kompas.com) menulis bahwa dengan tambahan dukungan itu, saat ini sudah ada 27 nama pengurus wilayah PKB yang mengusulkan JK menjadi capres.
“JK punya banyak kelebihan,” kata dr Zairullah Azhar, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Kalimantan Selatan, di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Setidaknya terdapat tujuh alasan yang menjadi dasar dukungan terhadap pencalonan Ketua Palang Merah Indonesia ini yang dituangkan dalam surat pernyataan dukungan yang ditandatangani sejumlah pimpinan wilayah tersebut di Jakarta hari ini.
Pertama, kapabilitas dan kredibilitas sebagai negarawan sudah terbukti saat menjadi wakil presiden.
Kedua, kemampuan JK menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik. Misalnya, perannya mendamaikan pihak-pihak yang berkonflik di Poso, Ambon, dan Aceh.
Ketiga, JK sudah terbukti mampu memecahkan masalah pemerintahan dan kenegaraan, bukti sebagai teknokrat yang unggul.
Keempat, JK mempunyai keberanian mengambil risiko untuk kepentingan lebih besar.
Kelima, JK menjadi pencetus kebijakan-kebijakan revolusioner dan visioner melihat peluang dan tantangan bangsa ke depan.
Keenam, JK adalah seorang warga NU yang dekat dengan ulama dan warga Nahdliyin.
Ketujuh, menjadikan JK sebagai capres PKB akan mendongkrak citra partai yang berdampak terhadap perolehan suara pada Pemilihan Legislatif 2014.
Sementara itu, menurut media officer JK, Husain Abdullah, mengalirnya dukungan PKB kepada JK adalah karena ideologi JK selama ini yang nasionalis religius. Lagi pula sejak dulu kiprah JK sebagai Islam moderat memang dekat dengan kalangan santri, kaum ulama baik NU maupun Muhammadiyah yang berakar dari pengaruh ayahnya Hadji Kalla.
“JK adalah perintis NU dan pengurus NU di Sulawesi Selatan, sedangkan Hj. Athirah, ibu JK, adalah seorang aktifis Aisyiah. Jadi trend dukungan PKB bukan suatu kebetulan, tetapi sangat beralasan karena memiliki akar historis yang kuat,” kata Husain pada Senin (28/10/2013).
Selain itu, tambah Husain, JK sendiri adalah seorang mantan aktifis HMI. Di situlah kekuatan modal politik JK, bisa diterima semua pihak.
“Dengan kelompok non-Muslim pun JK juga sangat dekat. Lihat saja bagaimana JK mampu menyelesaikan konflik Poso dan Ambon. Konflik mampu diselesaikan JK karena kekuatan hubungan personalnya dengan umat kristiani. Dan hubungan hubungan tersebut terawat sampai saat ini,” ujar Husain.
Husain menambahkan bahwa PKB sendiri sepertinya meyakini Indonesia akan bangkit kembali dari keterpurukan jika negeri ini dipimpin seorang Jusuf Kalla yang syarat dengan pengalaman dan sudah teruji selama 7 tahun jadi aktifis mahasiswa, 30 tahun menjadi pengusaha, 10 tahun sebagai aparat pemerintah dan dalam empat tahun terakhir ini berkiprah di bidang sosial kemanusiaan.
JK Bakal Jadi Capres PKB?